Memasuki usia remaja sekitar usia masa SMA, dimasa itulah seseorang
tengah mengalami perubahan perubahan kehidupan. Dimana yang dahulu masih
bersifat kekanak-kanakan, sulit mengambil keputusan, masih tergantung pada
kedua orangtua dan orang lain, mengalami perubahan menjadi sedikit berpikiran
dewasa dan mulai ingin mencari jati diri mereka sendiri.
Dalam proses pencarian jati diri tersebut tidak semua remaja mengalami
perjalanan yang mulus. Beruntung jika pada proses pertumbuhannya seorang remaja
berada pada komunitas yang berjalan pada arah positif, perkembangan remaja
tersebut akan berjalan dengan baik, proses perkembangan pemikirannya pun dapat
teratur dan terstruktur dengan apik.
Lain halnya dengan remaja yang mengalami proses perkembangannya pada
hal yang condong pada arah negatif, maka akan menjadi tantangan tersendiri bagi
orang yang berada disekitar remaja tersebut.
Dunia anak muda memang terkadang sangat membingungkan. Anak muda mana
yang mau untuk disalahkan? Setiap anak muda merasa bahwa apa yang
dipikirkan dan apa yang dilakukannya adalah yang terbaik bagi dirinya. Padahal
tidak sepenuhnya seperti itu. Anak muda cenderung keras pada pemikirannya, dan
tidak mau dipatahkan.
Jangan heran jika hal tersebut terjadi, dalam proses pencarian jati
dirinya, setiap remaja ingin pendapatnya di gunakan dan dihargai oleh setiap
orang, sebagai bentuk penerimaan lingkungan terhadap hadirnya seorang remaja
tersebut.
Maka dari itu, banyak kita jumpai pertikaian antar remaja yang
diakibatkan oleh salah paham sebab saling mempertahankan pemikirannya masing
masing.
Namun, tidak semua remaja juga mengalami proses seperti itu, beberapa
individu yang memang memiliki sifat sabar dan cenderung lembut dalam dirinya,
mereka dapat mengontrol masa mudanya dengan sifat sabar yang mereka miliki.
Sehingga, jika pendapat mereka tidak diterima dalam komunitas mereka masih bisa
mengontrol diri.
Lantas bagaiamana cara menghadapi tipe remaja yang mudah tersinggung
jika pendapatnya atau pemikirannya tidak diterima dan tidak digunakan dalam
suatu komunitasnya?
Memahami terlebih dahulu karakter remaja tersebut, sebelum menimpali
pembicaraannya.
Setiap individu, termasuk setiap remaja, memiliki karakter dan
kepribadian yang berbeda beda. Kita dapat memahami karakter seseorang dari cara
mereka berbicara, cara menanggapi pembicaraan orang lain, sikapnya terhadap
orang lain, ekspresi wajahnya, bahkan dari gaya berpakaiannya.
Alangkah baiknya, sebelum kita menimpali pembicaraan seseorang,
terutama seorang remaja, kita pahami terlebih dahulu bagaimana karakter yang
dimiliki si remaja tersebut.
Sebab, remaja akan sangat mudah tersinggung jika pendapatnya tidak
digubris atau bahkan diabaikan dalam suatu forum pembicaraan. Oleh karena itu,
cara kita berbicara terhadap remaja harus sangat diatur, dijaga, dan disesuaikan
dnegan karakter si remaja tersebut.
Menghargai setiap pendapat remaja tersebut
Setiap orang pastilah ingin pendapatnya dihargai, oleh sebab itu jika
ada seseorang mengutarakan pendapatnya, alangkah baiknya kita menghargai setiap
apa yang sampaikan, tidak menyela ataupun mematahkan.
Sesama remaja juga pasti ingin saling dihargai, maka jangan mengacuhkan
dan tidak menghargai orang lain, jika kita ingin dihargai oleh orang lain.
Menolak pendapat yang kurang cocok dengan kata kata yang tidak
menyinggung hati si remaja.
Cara menolak pendapat yang kurang relevan, tidak langsung dipatahkan
begitu saja. Melainkan dengan kata kata halus di awalan sebelum akhirnya
menyatakan ketidaksetujuan. Dalam penyampaian ketidaksetujuan, juga jangan
langsung tertuju pada kata tidak setuju, melainkan dengan kata kata lain
seperti "sudah benar, namun alangkah lebih baiknya..".
Tetap bersikap baik, dan tidak menunjukan gelagat yang menunjukan
ketidaksetujuan terhadap pendapat si remaja.
Gerak gerik dan mimik yang muncul dalam sebuah pembicaraan juga menjadi
salah satu bahan pertimbangan bagi seseorang. Gelagat yang kita tunjukan harus
tetap dijaga, jangan sampai terjadi salah paham hanya karena ekspresi wajah
yang tidak mengenakan.
Dalam dunia remaja, ekspresi wajah saja dapat menjadi alur pembicaraan
panjang, terutama bagi kaum wanita. Maka harus dijaga benar bagaimana cara kita
berbicara kepada orang lain, gerak-gerik dan mimik harus disesuaikan dengan kondisi
yang ada, tetapi tetap tidak menimbulkan kesalahpahaman.
0 komentar:
Posting Komentar