Banyak orang bilang, memulai sesuatu lebih mudah daripada
mempertahankan. Kenyataannya, hal itu berlaku juga untuk pernikahan. Demi
menjaga api cinta dan keharmonisan dengan pasangan, diperlukan usaha dari kedua
belah pihak, terutama untuk pasangan yang telah menikah lama.
Berikut ini rahasia mempertahankan
kelanggengan rumah tangga menurut beberapa pasangan suami istri.
Meminta Tolong,
Bukan Menuntut
Sangat mudah untuk berpikir bahwa
pasangan Anda berkewajiban untuk menolong Anda. Buang jauh-jauh pemikiran
tersebut. Ketika Anda membutuhkan bantuannya, jangan menuntut, tapi minta
tolonglah. Daripada mengatakan “Kamu harus jemput aku jam 5 ya!”, misalnya,
katakan saja “Aku tahu kamu sibuk, tapi aku seneng banget kalau kamu bisa jemput aku jam 5.”
Memuji Orangnya,
Mengkritik Kesalahannya
Ketika Anda hendak memuji pasangan,
pujilah seluruh kepribadiannya. Misalnya, saat pasangan pulang membawakan
makanan kesukaan Anda, katakan, “Kamu perhatian banget deh sama aku.”
Namun, saat mengkritik pasangan,
kritiklah perilakunya saja, bukan kepribadiannya. Contohnya, ketika pasangan
Anda terlambat, daripada bilang “Kamu nggak perhatian sama aku”, lebih baik katakan,
“Seharusnya kamu jemput aku jam 7, lho, bukan jam 8. Kalau kamu bilang, Aku bisa mengerjakan
hal yang lain dulu.”
Tidak Melupakan Kencan
Setelah menikah, banyak pasangan yang
hampir tidak pernah menyediakan waktu lagi untuk pacaran, terutama setelah
memiliki anak. Waktu mereka dihabiskan untuk urusan anak dan pekerjaan.
Sebagaimana ditulis oleh Leonny, 36, di blognya yang
pernah memenangkan penghargaan, “Seringkali, yang terjadi adalah, pria dan
wanita yang menikah menjadi ayah dan ibu, dan berhenti menjadi suami dan
istri.”
Entah itu satu kali seminggu atau
sekali dalam sebulan, penting untuk memiliki waktu untuk Anda berdua – tanpa
anak, orang tua, teman-teman, dan idealnya tanpa gangguan HP. Pusatkan
perhatian untuk mengetahui apa yang ia lakukan, apa yang membuatnya khawatir di
tempat kerja, dan tidak bicara tentang anak-anak dan urusan rumah tangga.
Katakan Cinta
Anda menikahi dia, maka ia tahu kalau
Anda mencintainya, kan?
Mungkin benar, tapi tidak ada
salahnya untuk mengungkapkan perasaan Anda kepadanya.
Rosa, 49, seorang akademis yang telah
menikah selama 19 tahun, berkata, “Saya tetap butuh kata ‘I love you’ dari
suami, meskipun ia juga telah menunjukkannya lewat tindakan. Sebab dengan
begitu saya merasa benar-benar disayang dan dihargai. Ibaratnya, tangki cinta
saya penuh lagi setiap mendengar tiga kata sakti itu dari suami.”
Mau Mendengarkan
Rian, 35, merasa kehadiran pasangan
di sampingnya tanpa harus berkata apa apa cukup membuatnya merasa tenang
menghadapi masalah yang dihadapinya.
“Kadang-kadang kalau masalah
pekerjaan berat banget,
saya cuma duduk diam, dia genggam tangan saya, itu sudah membuat saya merasa
sangat nyaman.
Dalam keadaan seperti itu, saya dan pria pada umumnya, sangat
tidak suka diinterogasi. Kadang wanita suka mencecar pertanyaan yang justru
membuat kami merasa tidak nyaman sama sekali. Yang lebih parah, jika wanita take it personally.
Padahal percaya deh, kami hanya butuh kehadiran pasangan, bukan pertanyaan,”
kata pria yang sudah menikah selama beberapa tahun tersebut.
Jangan Tergoda untuk Langsung Memberikan Tanggapan atau Nasihat Ketika Tidak Dibutuhkan.
Dale Carnegie dalam bukunya “Make Yourself Unforgettable” menyatakan
bahwa dari semua keterampilan komunikasi, mendengarkan secara efektif bisa
membuat perbedaan besar dalam hubungan Anda dengan orang lain.
Ia mengatakan bahwa mendengarkan adalah pilihan sadar dan bukan refleks
pasif. Kesampingkan harapan Anda, ajukan pertanyaan, tatap matanya, dan beri
perhatian penuh. Yang terpenting, jangan menghakimi.
0 komentar:
Posting Komentar