Ketika kita memutuskan untuk menikah, tentunya kita berangan-angan ingin menjadi suami atau istri yang baik.
Nyatanya untuk jadi suami atau istri yang ideal itu susah-susah
gampang terutama bila Anda berdua sama-sama meniti karir.Well… Lantas
bagaimana caranya supaya Anda dan si dia mampu menjadi pasangan suami
istri yang ideal?
Yuk simak terus yang berikut ini…
Menjadi suami atau istri ideal sama sulitnya. Tapi jika Anda berdua
dapat saling, dukung dan mampu mengatur keseimbangan, predikat sebagai
pasangan yang membanggakan bisa Anda dapatkan.
Semua yang ada di dunia ini harus seimbang. Tanpa keseimbangan,
kehidupan akan menjadi kacau, termasuk kehidupan rumah tangga. Tanpa
adanya keseimbangan seorang suami mungkin tidak akan mampu menjadi ayah
yang baik bagi anak-anaknya. Tanpa keseimbangan pula, seorang ibu yang
bekerja belum tentu mampu menjadi seorang pegawai yang baik di kantor,
atau memerankan ibu sekaligus istri yang baik di rumah. Lalu,
keseimbangan seperti apa yang mampu memengaruhi keharmonisan rumah
tangga?
KESEIMBANGAN PERAN
Bicara mengenai keseimbangan peran, bisa jadi Anda langsung membayangkan
apa saja yang sudah Anda kerjakan dan apa saja yang seharusnya
dilakukan pasangan Anda. Padahal jika mau ditelaah lagi, tak ada
salahnya Anda mulai berbagi peran dengan pasangan agar tercipta suatu
keseimbangan dalam rumah tangga.
Sebelumnya, coba Anda lihat bagaimana karakter pasangan dalam
bekerja. Jika pasangan termasuk workaholic, sanggupkah ia menjadi suami
ideal? Menurut pendapat psikolog, setiap suami sangat berpeluang besar
menjadi bapak dan pasangan hidup yang baik. Terlepas ia pekerja keras
atau pun tidak. Karena, kunci sukses terletak pada keseimbangan.
Demikian sebaliknya dengan Anda. Sejauh mana Anda mampu membagi
kesibukan di kantor dengan urusan rumah tangga.
Untuk mencapai keseimbangan sangat diperlukan kesadaran Anda dan
pasangan untuk menempatkan segala sesuatu pada porsi yang tepat.
Persoalan pekerjaan ditempatkan di kantor saja dan jangan pernah dibawa
pulang ke rumah. Begitu pun sebaliknya. Persoalan rumah dan segala
krisisnya hanyalah sebatas di lingkup rumah tangga.
Menghadirkan kesadaran memang bukan persoalan mudah. Karenanya harus
ada komunikasi yang baik dalam rumah tangga. Terlebih lagi bila Anda
berdua adalah pekerja. Saling pengertian untuk tidak saling mengganggu
ketika masing-masing menjalankan tugasnya merupakan suatu yang wajib.
KESEIMBANGAN WAKTU
Selain keseimbangan peranan, keseimbangan dan fleksibilitas waktu pun
perlu menjadi perhatian Anda berdua. Di sini perlu ditekankan agar
tidak terlalu memaksakan keadaan ketika kondisi memang tidak
memungkinkan. Contoh yang paling mudah adalah ketika Anda harus belanja
bulanan sepulang kantor, sementara pasangan sedang rapat dengan direksi.
Jika Anda berpikir secara subjektif, tentu Anda akan merasa pasangan
tak memperhatikan kebutuhan keluarga. Tapi cobalah sesekali kerjakan
sendiri aktivitas tersebut, atau bisa saja Anda menelepon adik minta
ditemani. Sebagai gantinya, rayulah pasangan untuk membayar waktunya di
akhir pekan dengan menemani si kecil jalan-jalan sementara Anda
menghabiskan waktu di salon.
Selain itu, segala pekerjaan dalam rumah tangga tidak mesti terpatok
pada tatanan yang baku. Rumah tangga jangan dibuat kaku: suami harus
harus begini, istri harus begitu. Untuk yang sama-sama pekerja akan
sangat repot. Fleksibilitas adalah kuncinya, sebab tidak ada yang bisa
memastikan pada kondisi tertentu kits tetap bisa melakukan hal yang
sama.
DISKUSI
Sebagai pekerja, ada banyak hal yang mesti dilakukan sebagai tuntutan
karier. Karena itu, sebaiknya Anda mengadakan semacam perjanjian tak
tertulis dengan pasangan-yang pasti harus diawali dengan diskusi terbuka
jika Anda berdua sama-sama bekerja. Dalam hal ini bisa saja diputuskan,
pada hari-hari tertentu jika pasangan sedang tidak bisa menjemput Anda
pulang kantor, jangan langsung meributkannya. Demikian pula jika
pasangan tidak bisa mengerjakan tugasnya di rumah. Anda bisa
menggantikan, begitu pula sebaliknya.
Hal ini juga akan menjadi penyaring timbulnya pemikiran-pemikiran
yang negatif tentang pasangan. Contoh sepele, Anda curiga pasangan tidak
sayang lagi hanya karena tidak menjemput, atau pemikiran salah lainnya
yang malah akan memunculkan kerikil baru dalam rumah tangga. Jadi,
sebetulnya tak perlu lagi ada hal yang dipertengkarkan jika posisi Anda
berdua seimbang. Anda boleh saja sibuk, tapi jangan sampai melupakan
kodrat Anda sebagi ibu dan istri. Sebaliknya, Anda harus mampu memberi
pengertian kepada pasangan untuk berbuat sama.
Dengan langkah seperti ini tak perlu lagi ada amarah di antara Anda
berdua. Yang pasti, yakinlah bahwa peran yang seimbang mampu menjadikan
rumah tangga terasa lebih sehat dan langgeng.
solusi masalah kesuburan
BalasHapusrahasia memperbesar serta memperpanjang penis secara alami
anda ingin kembali perawan tanpa operasi?
buktikan sekarang ..... !!!!!