Kasus-kasus
fenomena sosial ini merupakan dampak dari disfungsi peran keluarga. Seharusnya
apabila peran keluarga dalam membangun akhlak dilakukan secara maksimal, maka
fenomena-fenomena sosial yang disebutkan di atas tidak akan terjadi.
Seperti yang diungkapkan
oleh Ustaz Nur Asyur As-Safkani dalam Kajian Cinta Keluarga bertema Keluarga Islam Zaman Now, yang
diselenggarakan oleh Lembaga Zakat Dompet Sosial Madani (DSM) di Aula Masjid
Annur Denpasar, Jalan Diponegoro, Sabtu, 20 Januari 2018 pagi.
Menurut
ustaz Nur Asyur, sejatinya dalam keluarga yang ideal memiliki empat fungsi yang
harus ada. Meliputi empat fungsi di antaranya fungsi fisiologis, fungsi
psikologis, fungsi sosial, dan fungsi dakwah.
“Fungsi
fisiologis dalam keluarga, artinya keluarga bisa memberikan makan, minum, rumah
dan pakaian yang layak untuk anak-anaknya. Fungsi psikologis, artinya dalam
sebuah keluarga dapat memberikan perlindungan rasa aman, keterbukaan, rasa
kasih sayang antar satu sama lain. Sedangkan fungsi sosial, yang artinya keluarga
memiliki peran untuk peduli terhadap masyarakat di sekitarnya. Terakhir fungsi
dakwah, artinya keluarga memiliki peran untuk saling memberikan nasihat dalam
lingkup keluarganya maupun pada tetanga-tetangganya,” ungkapnya.
Ustaz
Nur Asyur dalam kajian yang diikuti oleh puluhan pasangan suami istri, pemuda
dan mahasiswa tersebut memberikan kiat-kiat menghadapi era zaman now dalam
memaksimalkan fungsi dan peran keluarga.
“Dalam
menghadapi era zaman now, ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Seperti memiliki akidah yang bersih, memiliki akhlak yang mulia,
bermanfaat bagi orang lain, memiliki jasmani yang kuat, ibadah yang benar,
pandai menjaga waktu, mandiri berpenghasilan, teratur dalam urusan, dan menjaga
hawa nafsu,” tegas dai yang juga konselor Rumah Keluarga Indonesia Denpasar
ini.
Ustaz Nur Asyur juga
menyampaikan kepada peserta kajian bahwa menjadi orang tua zaman now harus berilmu. Anak-anak zaman sekarang
berbeda dengan zaman dahulu. Anak zaman dahulu lebih banyak memiliki teman
dan banyak melakukan aktivitas kegiatan di luar ruangan. Sedangkan, anak
zaman nowhampir jarang untuk bermain di luar ruangan,
seperti main kelereng, layangan, petak umpet, dan permainan lainnya. Anak
zaman now lebih pasif karena terlena dengan fitur-fitur
gawai yang canggih.
“Anak zaman now begitu ada gawai langsung kunci kamar untuk
urusan bermain. Padahal, kita tidak tahu situs apa yang dibuka oleh anak-anak
kita. Khawatir situs-situs yang beraroma pornografi yang diunduh, untuk itu
jangan sekali-sekali membiarkan anak kita mengunci kamar sembari membuka gawai
yang mereka miliki,” tegasnya.
Sementara
itu, Public Relation Yayasan Dompet Sosial Madani, Ayu Wulandari yang berada di
sela-sela kajian cinta keluarga mengatakan bahwa kajian keluarga ini merupakan
kajian yang akan terus berlanjut setiap minggunya. Dan para peserta kajian akan
dimasukkan ke dalam grup kajian online sehingga selalu mengetahui lokasi dan
waktu kajian yang akan diselenggarakan.
“Kajian
ini ke depannya akan dilaksanakan rutin mengingat keluarga merupakan pondasi
terbentuknya keluarga islami yang ideal. Para peserta kajian rencananya akan
dimasukkan ke dalam grup diskusi online untuk memfasilitasi
pertanyaan-pertanyaan seputar keluarga,” tuturnya.
Yayasan
Dompet Sosial Madani dalam kesempatan ini juga meluncurkan situs yang bisa
diakses masyarakat. Dalam situs ini masyarakat yang ingin menghitung zakat yang
ingin mereka donasikan bisa dengan mudah mereka lakukan dengan adanya
kalkulator zakat di situs terbaru DSM. (Tulisan ini dikirim oleh
Herdian Armandhani, Denpasar)
0 komentar:
Posting Komentar