Apakah Anda sedang merencanakan pernikahan? Kapan? 2018? Dua tahun lagi? Atau, tiga tahun lagi? Tidak masalah kapan waktunya, yang terpenting perencanaan keuangan pernikahan yang wajib dipersiapkan secara matang.
Menikah merupakan momen sakral
yang diharapkan hanya terjadi satu kali seumur hidup. Semua orang, termasuk
Anda tentunya, ingin pernikahan yang berkesan bukan? Masalahnya, menggelar
pesta pernikahan butuh dana yang tidak sedikit.
Mulai sewa gedung, merancang dan
mencetak undangan, pesan katering, dekorasi, gaun pengantin, biaya rias
pengantin, seragam keluarga, akomodasi, dan masih banyak pernak-pernik biaya
tambahan lainnya.
Karena perhitungan dana itu,
banyak pasangan yang kemudian menunda-nunda waktu pernikahan. Padahal justru dengan
ditunda, biaya-biaya akan merangkak naik setiap tahun. Tidak perlu khawatir
berlebihan terhadap besarnya dana pernikahan.
Persiapkan dengan langkah-langkah
dari Danaxtra.com berikut
ini, dan songsong hari cinta Anda dengan tenang:
1. Sisihkan
Gaji untuk Tabungan Pernikahan
Bangun komitmen untuk menyisihkan
gaji Anda dan pasangan tiap bulan. Diskusikan berapa persen dari gaji yang
harus ditabung untuk biaya pernikahan, umumnya berkisar 20 persen-40 persen.
Misalnya, gaji Anda Rp 7 juta, dan pasangan memiliki penghasilan Rp 5 juta per
bulan, berikut ilustrasi perhitungannya:
Gaji Anda: 30 persen x Rp 7 juta =
Rp 2,1 juta
Gaji pasangan: 30 persen x Rp 5
juta = Rp 1,5 juta
Jadi, tabungan per bulan : Rp 3,6
juta
Tabungan selama 1 tahun : Rp 43,2
juta
Tabungan selama 2 tahun : Rp 86,4
juta
Lumayan bukan? Agar mencapai
target, pastikan Anda dan pasangan berkomitmen untuk rutin menyisihkan 20
persen-30 persen dari gaji tiap bulannya, tergantung kesepakatan.
Pastikan pula bahwa Anda dan
pasangan tidak akan menggunakan tabungan tersebut untuk keperluan di luar
pernikahan hingga waktu yang telah disepakati
2. Rencanakan
Anggaran Pernikahan
Kapanpun pernikahan Anda dan
pasangan digelar, baik itu satu tahun, dua tahun atau tiga tahun mendatang,
sebaiknya mulai rencanakan dari sekarang. Diskusikan konsep dan tema
pernikahan, apakah ingin menggelar pesta pernikahan besar-besaran atau sekadar
merayakan bersama keluarga, kerabat, dan teman-teman terdekat saja?
Apakah ingin menggunakan konsep
modern atau pesta adat? Apapun konsepnya, ada banyak anggaran penting yang
perlu dipersiapkan, antara lain sebagai berikut:
A. Catering
Biaya terbesar
pengeluaran untuk catering, dibutuhkan sekitar 40 persen–50 persen dari
total budget pernikahan Anda. Rumus standar dalam menghitung makanan adalah
jumlah undangan dikalikan 2. Tips menghitung makanan: jangan dikurangi 10
persen apalagi 15 persen.
Anda sering melihat
dalam resepsi bukan, untuk standing party atau pesta secara
prasmanan untuk satu undangan yang datang bisa 4 orang : suami, istri, 2
anak. Atau bila yang diundang adalah pasangan paruh baya, mereka akan mengajak
1 atau 2 anak yang remaja.
Kenapa bisa begitu?
Karena di Indonesia, pesta pernikahan adalah family affair,
bukan personal affair seperti di negara barat sana. Ini sah-sah
saja. Jangan mengundang melalui media sosial atau SMS.
Selain memberikan
kesan yang kurang baik, mengundang melalui cara ini akan menyulitkan
perhitungan jumlah orang yang akan hadir. Bisa-bisa banyak yang datang,
walaupun tidak diundang. Contoh jumlah undangan = 500 buah, berarti
jumlah yang hadir = 500 X 2 = 1.000 orang.
Buffet 500 orang x Rp
45.000 = Rp 22,5 juta
Stall/gubuk 500 orang
x 3 = 1.500 porsi
Total stall perlu
dikali tiga, karena berdasarkan pengamatan pelaku catering, satu orang rata-rata mencicipi 3 jenis
makanan.
Jadi misalnya Anda
memilih somay @ Rp14 ribu, bakso @ Rp15 ribu, dan sate ayam + lontong @ Rp17
ribu.
Somay 500 x Rp 14
ribu: Rp 7 juta
Bakso 500 x Rp
15 ribu: Rp 7,5 juta
Sate ayam 500 x Rp 17
ribu: Rp 8,5 juta
- Total Stall/Gubuk:
Rp 23 juta
- Buffet: Rp 22,5 juta
Total Makanan: Rp 45,5
juta
Total biaya pesta bila
asumsi makanan 30 persen dari Rp 45,5 juta = Rp 150 juta
Total biaya pesta bila
asumsi makanan 40 persen = Rp 45,5 juta : 40 persen = Rp 111,37
juta
Catatan:
Komposisi ketiga gubuk
bisa dikombinasikan. Misalnya somay 600 porsi dibagi dalam 3 gubug
(masing-masing 200 porsi), bakso 500 porsi dibagi dalam 2 gubug (masing-masing
250 porsi), sate 400 porsi dibagi dalam 2 gubug (masing-masing 200 porsi).
Sekali lagi, hendaknya menyusun biaya makanan untuk pesta pernikahan secara
realistis.
Jika uang yang
Anda kumpulkan di atas diperkirakan ternyata hanya mencapai Rp 86,40 juta, Anda
harus mencari pendekatan yang paling mungkin. Misalnya dengan mengurangi jumlah
undangan menjadi 300 undangan saja. Ini sudah mengurangi anggaran makanan
sebesar 40 persen. Kalau
tidak, mengurangi jumlah gubug, dan menurunkan level paket buffet.
Alternatif lain, cari
catering lain yang harganya lebih miring. Hanya saja Anda perlu mencari
testimony mengenai kualitas rasanya. Tentu tidak lucu jika suasana gembira Anda
terganggu dengan ketidakpuasan para undangan. Atau kalau mau tetap dengan
rencana semula, Anda bisa mengusahakan kekurangan biayanya dengan cara yang
kami uraikan di bawah.
B. Dekorasi
Untuk dekorasi
membutuhkan budget sekitar 15 persen - 20 persen dari total keseluruhan. Adapun
yang mencakup dekorasi antara lain pelaminan, ruang resepsi, hingga tempat ijab
Kabul atau pemberkatan.
Sesuaikan dekorasi
dengan tema dan konsep pernikahan Anda, sebab dekorasi yang indah akan
meninggalkan kesan bagi para tamu undangan.
Jadi kalau misalnya
Anda sudah menganggarkan total biaya perrnikahan Rp 111,37 juta, seperti contoh
di atas, maka biaya dekorasi adalah:
15 persen x Rp 111,37
juta = Rp 16,70 juta
20 persen x Rp 111,37
juta = Rp 22,27 juta
C. Bridal
Attire
Pos pengeluaran ini
berkaitan dengan calon mempelai, mulai dari gaun pengantin, jas dan tuxedo,
perhiasan, sepatu, make up dan hair do, dan sebagainya. Untuk bridal attire
membutuhkan 10 persen dari total budget.
D. Gedung
Anda perlu
mengalokasikan 9 persen - 10 persen dari total budget untuk menyewa gedung
alias venue. Sebelum memilih, pastikan Anda sudah menyesuaikan ukuran venue
dengan jumlah tamu undangan.
E. Dokumentasi
Dokumentasi menjadi
hal penting untuk mengabadikan momen bahagia di hari pernikahan, yakni dalam
bentuk foto maupun video. Untuk dokumentasi, membutuhkan 9 persen - 10 persen
dari total budget.
F. Undangan
dan Souvenir
Sebelum membuat
souvenir, pastikan Anda sudah menentukan jumlah tamu undangan. Untuk anggaran
ini dibutuhkan 5 persen dari total budget.
Sedangkan 5 persen- 10
persen sisanya dialokasikan untuk kebutuhan tambahan lain, misal seperti
wedding organizer, asuransi, perizinan, keamanan, hingga transportasi.
3. Investasi
untuk Menambah Dana Pernikahan
Investasi dapat menjadi salah satu
solusi jika dana pernikahan Anda membengkak. Anda bisa mencoba membeli
emas karena sifatnya yang mudah dicairkan dan harganya cenderung stabil.
Tidak perlu tergesa-gesa, Anda dan
pasangan bisa berinvestasi dari nominal kecil, misal dengan membeli emas
batangan mulai dari 1 hingga 5 gram.
Setelah 2 atau 3 tahun, harga emas
itu sudah lebih tinggi dari harga beli, sehingga ketika dijual kembali Anda dan
pasangan dapat keuntungan.
Atau, jika tidak ingin menjual,
Anda bisa menggadaikannya di Pegadaian. Jenis investasi ini sangat pas jika ada
kebutuhan mendadak di luar anggaran pernikahan yang sudah dipersiapkan.
4. Atur
Acara Sendiri untuk Menghemat Pernikahan
Untuk menghemat budget, Anda dapat
mengatur pernikahan sendiri tanpa bantuan wedding organizeralias WO yang
biayanya terbilang mahal. Minta bantuan keluarga dan sahabat untuk mengatur
segala kebutuhan pernikahan.
Atau jika ingin ada momen
foto pre-wedding, Anda tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk foto ke
luar negeri atau luar kota. Anda dan pasangan bisa membuat konsep foto
bercerita tentang perjalanan cinta dengan kamera polaroid.
5. Checklist
Pernikahan
Setelah menyusun anggaran
pernikahan, sebaiknya Anda dan pasangan mulai membuat checklist pernikahan. Hal
ini guna memastikan bahwa semua keperluan pernikahan tidak ada yang terlewat.
Masukkan setiap detail yang harus
diurus, termasuk biaya yang harus dibayar sekaligus waktu pembayarannya.Agar
pernikahan Anda dan pasangan berjalan lancar, pastikan segala persiapannya
sesuai dengan perencanaan. Termasuk perencanaan keuangan yang matang.
Semoga pernikahan Anda
berjalan lancar. Selamat menempuh hidup baru!
0 komentar:
Posting Komentar