Marah adalah
salah satu luapan emosi yang manusia dilakukan. Namun, bagaimana cara
menghadapi kemarahan seorang istri yang sedang meluap-luap?
Diam!
Itulah yang banyak dipilih oleh beberapa suami, ketimbang harus melawan atau
membantah apa yang sedang diluapkan sang istri. Namun ternyata hal ini memang
terbukti ampuh, dan ini semakin membuat seorang suami semakin disegani dan
dihargai.
Berikut ini alasan kenapa diam menjadi salah satu hal penting yang
harus dilakukan seorang suami saat istrinya marah.
1. Membentengi Diri Dari Api Neraka
Salah
satu kelemahan seorang laki-laki adalah mata. Maka jika seorang laki-laki tidak
bisa menundukkan pandangannya, panah-panah setan akan meluncur dari matanya,
membidik setiap hal yang dipandangnya. Bisa dibayangkan bagaimana panah-panah
itu dapat menimbulkan luka. Dengan kata lain, amarah seorang suami dapat
terbendung saat ia memilih diam. Karena ia sadar kalau itu adalah caranya
membentengi diri dari api neraka, dan menjagainya dari emosi dan kemarahan yang
meluap.
2. Seorang suami wajib menghargai sosok
yang menjaga rumah dan dirinya selama ini
Seorang
suami bekerja mencari nafkah, seorang istri bertugas menjaga apa yang sudah
dihasilkan sang suami. Begitulah, saat seorang suami sudah menyadari apa yang
sudah dilakukan oleh istrinya selama ini, maka tak apalah jika sesekali mungkin
ada masalah dan istrinya mengomel, maka ia lebih memilih untuk diam dan
mendengarkan. Karena kita tahu bahwa tak ada sosok yang lebih telaten daripada
sosok seorang istri yang akan merawatnya setiap hari, melayaninya dan
menyayanginya tanpa mengharapkan bayaran.
3. Istri telah menjadi sosok yang
membantunya menjaga penampilan sepanjang waktu
Bayangkan
saja saat seorang pria harus hidup tanpa istri. Umumnya laki-laki tidak bisa
menjaga bagaimana penampilan. Kulitnya terlihat legam tapi malah suka
berpakaian warna gelap. Apalagi saat tubuhnya mulai tambun, ia malah suka
memakai baju bermotif besar. Namun beruntungnya saat seorang suami memiliki
istri, ia akan memiliki seorang penata busana handal, akan mengatur bagaimana
kerapihan pakaian yang pantas dan tidak pantas untuk dikenakannya. Maka tak
heran jika seorang pria beristri jauh lebih terawat. Jadi, tak apa jika
sesekali mendengar istri berkeluh kesah atas suatu hal yang tidak begitu besar.
4. Istri telah mengasuh anak-anak mereka
Jika
diibaratkan, seorang suami telah menyemai benih di ladang istri yang kemudian
benih itu bertumbuh. Mengandung, melahirkan, merawat, dan membesarkan anak,
tentu saja itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Parahnya jika si anak
tumbuh menjadi sosok yang keliru, maka istri akan menjadi sosok yang paling
disalahkan. Sedangkan saat si anak menjadi juara, maka suami paling pertama
mengakui dan maju ke depan. Ini adalah hal yang sangat wajar. Dan seorang suami
yang bijak akan menyadari itu, maka ia akan memlih diam saat istrinya sedang
marah atau mengomel akan suatu hal.
5. Istri
telah menyediakan hiadangan yang nikmat selama ini
Saat
seorang suami pulang kerja, ia mungkin akan merasa lelah. Energi terkuras
karena telah beraktivitas di seharian untuk mencari nafkah. Maka jelas ia butuh
asupan untuk mengembalikan energinya. Dan beruntung saat pulang ke rumah,
hidangan sudah tersedia di meja makan. Hal ini sebenarnya bukan kewajiban yang
harus dilakukan istri, namun karena rasa kasih sayang dan pengabdiannya pada
suami, maka ia rela melakukan semua itu untuk sang suami. Jadi, apakah bijak
untuk membentak istri saat dia ingin mengeluh meski sedikit.
Jadi,
untuk apa meributkan hal yang tidak berguna saat sudah menikah. Belajar untuk
saling menyadari dan juga menyayangi adalah yang utama bagi pasangan suami
istri.
0 komentar:
Posting Komentar